Foto yang kuat tidak hanya merekam kenyataan tapi membuka mata kita terhadap kenyataan.
Secara umum, definisi Fotojurnalistik atau Fotografi Jurnalistik adalah jenis fotografi yang dibuat untuk menginformasikan peristiwa nyata kepada publik, dalam upayanya fotojurnalistik berperan bagaimana foto tidak hanya sekedar menangkap momen tetapi juga tajam dalam melihat makna.
Foto jurnalistik berperan penting dalam kegiatan pelayanan kegerejaan, terutama dalam mengabadikan kegiatan dalam bentuk visual. Bagaimana peran fotojurnalistik dalam pelayanan kegerejaan, untuk menjawab hal itu Komsos Kevikepan Jogja barat dalam rangkaian Aksi Kevikepan mengadakan pelatihan fotojurnalistik agar dalam pelayanannya tim pelaksana atau dalam hal ini bidang Komsos di lapangan bisa memahami tugas dan peran sesuai dengan kaidah dan etika yang berlaku, serta bisa mempelajari tehnik yang diperlukan terutama dalam pewartaan sesuai dengan dekrit konsili.
Pada tanggal 21 September 2025 di Aula Gereja Santo Aloysius Gonzaga Mlati, Komsos Kevikepan Jogja barat yang diketuai Romo Yohanes Ari Purnomo, mengadakan Pelatihan Fotografi Jurnalistik yang dihadiri oleh seluruh Komsos dalam lingkup Kevikepan Jogja barat. Mulai dari Gereja Santo Yosep Medari hingga Gereja Santa Maria Tak Bernoda Nanggulan. Kegiatan dibuka oleh Wakil Dewan Paroki Santo Aloysius Gonzaga sekaligus Ketua Bidang Pewartaan, Valentinus Basuki. Acara dibawakan oleh Emy Dwi yang juga Ketua tim Jurnalistik dan Dokumentasi dari Komsos Paroki Santo Aloysius Gonzaga. Dengan pemateri Andreas Fitri Atmoko dari Ketua Aliansi Pewarta Foto Indonesia, beliau juga merupakan salah satu jurnalis aktif dari Media Antara.
Materi yang diberikan dimulai dari definisi foto jurnalistik itu sendiri secara umum. Kemudian tehnik-tehnik pengambilan gambar sebuah foto, bagaimana jurnalis melakukan visualisasi dalam pikiran sebelum mengambil foto, mengobservasi, bereksplorasi serta menggunakan simbol dan konteks guna mendukung cerita. Hingga pengenalan caption pada foto, bagaimana fungsinya guna melengkapi konteks fakta pada sebuah foto, cara penulisan caption sesuai kaidah, serta fungsi riset awal dalam pembuatan caption dan pembahasan yang terkait kegiatan pendokumentasian lingkup kegerejaan.
Romo Yohanes Ari Purnomo sendiri selain menjabat sebagai Ketua Komsos Kevikepan Jogja barat, beliau merupakan penulis aktif di salah satu tabloid milik umat katolik. Dalam kegiatan tersebut, beliau turut bercerita secara singkat bagaimana perjalanan hidupnya yang tidak pernah lepas dari sebuah karya tulis, jurnalistik dan fotografi.
Di sela kegiatan, diadakan pula Games yang dibagi dalam beberapa tim, yang bertujuan agar peserta dalam waktu singkat dapat menciptakan sebuah foto dengan caption yang saling berkaitan dengan keadaan faktual/nyata di lapangan pada lingkup kecil gereja dan lingkungannya. Kemudian seluruh peserta diajak untuk melakukan diskusi terhadap tiap materi masing-masing tim. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, termasuk membahas isu-isu seputar jurnalistik, batasan etika yang berlaku dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan dokumentasi foto dalam lingkup lingkungan gereja.
Selanjutnya kegiatan ditutup dengan doa oleh Ketua Komsos Paroki Santo Aloysius Gonzaga yaitu Joseph Patria Budi dan kegiatan ramah tamah makan bersama.

ADD YOUR COMMENT