Berita

PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) 2025

Hari pangan sedunia yang diadakan setiap tanggal 16 Oktober setiap tahunnya adalah hari yang ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dari PBB, hari tersebut didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada bulan November 1979. Gereja katolik yang menyandang pentingnya mewujudkan rasa cinta kasih terhadap sesama manusia beserta alam dan seisinya, turut pula merayakan hari pangan tahun ini. Berangkat dari hal tersebut Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga Mlati pada tanggal 19 Oktober 2025 bersama-sama umat serta mengundang warga lingkungan di sekitar merayakan Hari Pangan Sedunia. Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia tersebut, Gereja Katolik Aloysius Gonzaga Mlati mengadakan lomba-lomba bertemakan pangan, bhakti sosial dan pentas seni serta pembagian door prize. Rangkaian acara dimulai dengan penilaian lomba gunungan bahan pangan oleh juri yang ditunjuk panitia kegiatan dengan peserta dari tujuh wilayah umat gereja dan dilanjutkan ibadah misa pagi yang dipimpin oleh Romo Marcelinus Roselawanto Pr. Selain mendoakan hari pangan tersebut, dalam ibadah tersebut juga Romo Marcelinus Roselawanto Pr menyampaikan tentang apa yang menjadi tema Hari Pangan Sedunia tahun 2025, yaitu "Hand in hand for better food and better future" atau bergandengan tangan untuk pangan yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik, beliau menekankan dengan bahasa sehari-hari agar menghormati dan tidak membuang makanan, menjaga kondisi alam dengan menjaga kondisi tanaman yang ada di sekitar, manfaatkan bahan makanan organik seperti yang ditampilkan pada gunungan serta mengurangi konsumsi makanan junk food. Setelah Misa pagi, gunungan bahan makanan diarak bersama ke lapangan parkiran. Sesampainya di lapangan umat dan warga dipersilahkan untuk mengambil bahan-bahan makanan yang ada di gunungan untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pentas seni dengan peserta dari umat gereja yang menunjukan bakat menyanyi, menari hingga lomba fashion show dengan busana yang bertemakan pangan. Di sela-sela acara, turut pula dilaksanakan kegiatan bhakti sosial untuk umat dan warga sekitar lingkungan gereja. Gereja menyiapkan ratusan paket bahan pokok untuk kegiatan ini, target utamakanya adalah para penyandang masalah kesejahteraan sosial. Selanjutnya acara ditutup dengan pembagian door prize yang diselingi dengan pentas seni dan diakhiri dengan penutupan acara dengan berdoa bersama.

ADD YOUR COMMENT